Dalam forum itu, hanya empat negara yang menyatakan setuju dengan resolusi Rusia. Sementara Amerika Serikat bersama tiga negara lainnya menolak. Sisanya, enam negara memilih abstain.
Penolakan itu diduga karena resolusi yang diajukan Rusia tidak secara lugas menyebut Hamas sebagai pelaku serangan mendadak terhadap Israel yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang mati.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan, meskipun gagal mendapatkan persetujuan mayoritas, resolusi tersebut telah mendorong dewan untuk mengambil tindakan.
"Hal ini telah berkontribusi pada peluncuran diskusi substantif di Dewan Keamanan mengenai topik ini. Tanpa dorongan kami, semuanya mungkin hanya akan terbatas pada diskusi kosong," kata Nebenzia.
Sementara itu, resolusi Brasil yang secara tegas mengecam kelompok Islam tersebut tampaknya mendapat dukungan lebih luas, dan diperkirakan akan dilakukan pemungutan suara pada Selasa malam.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan, dewan memiliki kewajiban moral untuk bertindak dalam upaya menahan serangan Israel di Jalur Gaza yang menurutnya telah merenggut 12 nyawa setiap jamnya.
“Jangan memberikan sinyal bahwa nyawa warga Palestina tidak penting,” katanya.
Dia mengatakan, serangan di Gaza, adalah serangan militer yang besar, untuk dapat dikatakan sebagai pembantaian massal.
“Jangan berani-berani mengatakan Israel tidak bertanggung jawab atas bom yang dijatuhkannya di atas kepala mereka," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: