Ratusan demonstran pro-Palestina dari berbagai kelompok berkumpul di pusat kota Paris pada Kamis (12/10). Mereka tetap melakukan aksi solidaritas mendukung rakyat Palestina meski mendapat larangan dari otoritas setempat.
"Israel pembunuh" dan "Macron kaki tangan" diteriakkan oleh demonstran.
"Kita hidup di negara hukum perdata, negara di mana kita punya hak untuk mengambil sikap dan berdemonstrasi. (Tidak adil) melarang satu pihak dan mengizinkan pihak lainnya," kata seorang demonstran, Charlotte Vautier, seperti dimuat
Reuters.
Otoritas Prancis telah melarang dua aksi demo pro-Palestina di Paris pada Kamis. Larangan diberikan dengan alasan khawatir khawatir ledakan memburuknya situasi dan mengganggu ketertiban umum.
Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron meminta warga untuk menjaga persatuan.
“Peristiwa ini merupakan gempa bumi bagi Israel, Timur Tengah, dan sekitarnya. Jangan sampai kita menambahkan perpecahan dalam negeri dengan perpecahan internasional. Perisai persatuan akan melindungi kita dari kebencian dan ekses," ujarnya.
Macron mengatakan pemerintah telah bertindak untuk meningkatkan perlindungan polisi terhadap situs-situs Yahudi, termasuk sekolah dan sinagog, serta tidak ada pembenaran atas kekejaman tersebut.
Prancis adalah rumah bagi komunitas Muslim dan Yahudi terbesar di Eropa. Sehingga konflik Timur Tengah seringkali memicu ketegangan dalam negeri di masa lalu.
BERITA TERKAIT: