Kabar itu diketahui dari sumber-sumber anonim yang berasal dari misi PBB di RD Kongo, MANUSCO, dan pihak keamanan setempat.
Sumber Kongo mengungkap para tersangka telah diberhentikan dari tugasnya di kota Beni dan saat ini tengah ditahan.
“Kami telah diberitahu oleh rekan-rekan kami di PBB bahwa delapan penjaga perdamaian Afrika Selatan telah ditahan atas tuduhan pelecehan seksual,” ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari
Reuters pada Jumat (13/10).
Sementara sumber PBB menyebut tuduhan yang dilayangkan melibatkan rumah pelacuran yang didirikan di dekat kamp kontingen Afrika Selatan.
Penasihat khusus kepresidenan Kongo untuk perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan, Chantal Yelu Mulop mengatakan pemerintah juga akan membuka penyelidikan terpisah atas kasus pelecehan tersebut.
“Meskipun MONUSCO mengklaim telah menangkap dan memberikan sanksi kepada mereka (yang terkait dengan dugaan pelanggaran tersebut), Kongo juga akan membuka penyelidikan,” kata Mulop.
MONUSCO dan misi penjaga perdamaian PBB lainnya di Afrika dan sekitarnya telah lama diganggu oleh tuduhan pelanggaran seksual.
Skandal pelecehan seksual sebelumnya telah muncul di Kongo, Haiti dan Republik Afrika Tengah.
Dalam beberapa tahun terakhir, PBB telah membentuk unit khusus untuk memerangi pelecehan seksual dan membantu para korban, termasuk di Kongo, namun masih kesulitan untuk menghentikan masalah tersebut.
BERITA TERKAIT: