Seorang relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang ada di Jalur Gaza, Fikri Rofiul Haq pada Jumat (13/10) mengungkap kondisi di sana sangat hancur. Bahkan tidak ada lagi tempat yang aman.
"Sampai saat ini memang sudah tidak ada tempat aman. Mengingat pihak Israel sudah menyerang rumah sakit Indonesia, rumah sipil yang ada di jalur Gaza, perkantoran, masjid, sudah benar-benar luluh lantak hancur rata dengan tanah," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL.
Fikri yang saat diwawancara berada di Wisma Joserizal, Palestina, mengaku masih mendengar suara dentuman keras dari bom-bom yang diluncurkan Israel ke Jalur Gaza, baik melalui darat dan juga laut.
Dikatakan Fikri, saat ini tim MER-C yang berjumlah tiga orang belum bisa melakukan aktivitas kemanusiaan seperti biasanya karena kondisi tersebut.
"Saat ini tim MER-C yang berjumlah tiga personel tidak bisa bergerak ke mana-mana karena kondisi yang tidak kondusif," ungkapnya.
Kendati demikian, menurut laporan Fikri, MER-C pusat akan mengirimkan lima tim, tiga di antaranya adalah dokter spesialis ortopedi, anestesi dan lainnya.
Dia berharap tim dan bantuan tambahan akan secepatnya datang ke jalur Gaza dan membantu lebih banyak warga terdampak.
"Kita berdoa supaya mereka bisa dengan cepat masuk ke jalur Gaza dan akan fokus membantu warga dengan obat-obatan dan pangan," kata Fikri.
BERITA TERKAIT: