Desakan tersebut disampaikan Chuck Schumer, pemimpin Senat AS, kepada Presiden China Xi Jinping pada Senin (9/10). Ia mengaku kecewa dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada Minggu mengenai meningkatnya kekerasan antara Israel dan Gaza.
“Saya mendesak Anda dan rakyat Tiongkok untuk berdiri bersama rakyat Israel dan mengutuk serangan pengecut dan keji terhadap mereka,” kata Schumer, seperti dikutip dari
AFP.
Pejabat tertinggi di Senat dari Partai Demokrat itu juga mengkritik Menteri Luar Negeri China Wang Yi karena tidak menunjukkan simpati atau dukungan kepada Israel.
“Saya mengatakan ini dengan penuh rasa hormat. Namun saya kecewa dengan pernyataan Menteri Luar Negeri yang tidak menunjukkan simpati atau dukungan terhadap rakyat Israel selama masa-masa sulit ini,” kata Schumer.
Pada Minggu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa negaranya “sangat prihatin” atas kekerasan antara Palestina dan Israel, mendesak ketenangan dan menyerukan solusi dua negara serta pembentukan Negara Palestina yang merdeka. Schumer, dalam pertemuannya dengan Xi keesokan harinya, mengatakan dia “kecewa” dengan tanggapan tersebut. Pemerintah China kemudian memahami pesan tersebut.
Ketika ditanya mengenai pernyataan Schumer, perwakilan Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Beijing sangat prihatin terhadap eskalasi konflik tersebut.
“Kami sangat sedih atas jatuhnya korban sipil akibat konflik tersebut dan kami juga menentang dan mengutuk tindakan tersebut terhadap warga sipil,” ujarnya.
Mao mengatakan China menyerukan gencatan senjata untuk menghindari lebih banyak kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: