Menurut laporan
New York Times pada Kamis (5/10), hal itu dilakukan Trump tidak lama setelah ia menanggalkan jabatannya sebagai presiden dalam sebuah pertemuan di klub pribadinya di Mar-a-Lago, Florida.
Dua sumber mengungkap pengusaha Australia tersebut diidentifikasi sebagai Anthony Pratt, yang memimpin salah satu perusahaan pengemasan terbesar di dunia.
Pratt kemudian membagikan rincian sensitif tentang kapal selam AS dengan banyak orang lainnya, termasuk lebih dari selusin pejabat asing, beberapa karyawannya sendiri, dan segelintir jurnalis.
Menurut salah satu sumber, langkah sembrono Trump itu berpotensi membahayakan armada nuklir AS.
Jaksa federal, yang sudah menyelidiki Trump karena menyimpan materi rahasia di Mar-a-Lago setelah dia meninggalkan jabatannya, telah mewawancarai Pratt dua kali tentang insiden tersebut.
Pratt sekarang mungkin akan dipanggil oleh jaksa untuk memberikan kesaksian melawan Trump dalam persidangan dokumen rahasia, yang akan dimulai pada Mei mendatang di Florida.
Pratt bertemu Trump di klub Palm Beach miliknya pada bulan April 2021. Ia mengatakan kepada mantan presiden tersebut bahwa menurutnya Australia harus mulai membeli kapal selamnya dari AS.
BERITA TERKAIT: