Ribuan warga yang frustasi dengan keadaan berbondong-bondong melakukan protes menyuarakan tuntutan tersebut di ibu kota Accra.
Mengutip
The Star pada Rabu (4/10), para demonstran bergerak menuju kantor pusat bank sentral di bawah pengawasan polisi anti huru-hara.
Mereka meneriakkan musik reggae dari pengeras suara dan menyerukan agar Gubernur Ernest Addison dan dua wakilnya dicopot dari jabatan.
“Kami ingin Addison keluar karena dia telah menunjukkan kepada kami bahwa dia tidak mampu mengelola Bank of Ghana,” kata Emmanuel Quarcoo, yang saat ini tidak memiliki pekerjaan.
Banyak di antara mereka yang mengenakan pakaian merah dan hitam, warna yang biasa dikenakan saat pemakaman.
Juli lalu, Bank Sentral Ghana mencatat rekor kerugian sebesar 60,8 miliar cedi (Rp 82 triliun) pada tahun 2022, sebagian besar disebabkan oleh restrukturisasi utang.
Ghana, yang memproduksi emas, minyak dan coklat, telah mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk program pinjaman tiga tahun senilai 3 miliar dolar AS (Rp 46.9 triliun untuk membantu memperbaiki situasi.
BERITA TERKAIT: