Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Abdul Mateen Qani, mengatakan kepada Reuters, bahwa Taliban - yang secara terbuka mengatakan bahwa mereka fokus pada pemulihan keamanan dan memberantas ISIS - telah berkonsultasi dengan Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi China, mengenai potensi kerja sama.
Peluncuran kamera massal, yang akan melibatkan fokus pada titik-titik penting di Kabul dan tempat lain, adalah bagian dari strategi keamanan baru yang akan memakan waktu empat tahun untuk diterapkan sepenuhnya, menurut Qani.
“Saat ini kami sedang mengerjakan peta keamanan Kabul, yang (sedang diselesaikan) oleh pakar keamanan dan (membutuhkan) banyak waktu,” ujarnya,
“Kami sudah memiliki dua peta, satu dibuat oleh AS untuk pemerintahan sebelumnya dan yang kedua dibuat oleh Turki," lanjut juru bicara itu.
Taliban sudah melakukan "obrolan sederhana" tentang potensi jaringan dengan Huawei pada Agustus, namun belum ada kontrak atau rencana pasti yang tercapai.
Laporan
Bloomberg News pada Agustus menyebutkan bahwa Huawei telah mencapai “kesepakatan verbal” dengan Taliban mengenai kontrak untuk memasang sistem pengawasan, mengutip seseorang yang mengetahui diskusi tersebut.
Namun, pihak Huawei mengklaim tidak ada rencana yang dibahas selama pertemuan tersebut.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan dia tidak mengetahui adanya diskusi spesifik mengenai informasi kerja sama tersebut, tetapi menyatakan siap mendukung rekonstruksi Afghanistan.
"China selalu mendukung proses perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan dan mendukung perusahaan Tiongkok untuk melakukan kerja sama praktis yang relevan," ujarnya.
Ada lebih dari 62.000 kamera di Kabul dan kota-kota lain yang dipantau dari ruang kendali pusat, menurut Taliban. Pembaruan besar terakhir pada sistem kamera Kabul terjadi pada tahun 2008, yang sangat bergantung pada pasukan internasional yang dipimpin Barat untuk keamanan.
Ketika pasukan internasional yang dipimpin NATO secara bertahap menarik diri pada Januari 2021, wakil presiden saat itu, Amrullah Saleh, mengatakan pemerintahnya akan melakukan peningkatan besar-besaran pada sistem pengawasan kamera Kabul.
Saat itu Saleh mengatakan kepada wartawan bahwa rencana 100 juta dolar AS itu didukung oleh koalisi NATO.
“Pengaturan yang kami rencanakan pada awal tahun 2021 berbeda,” kata Saleh, seraya menambahkan bahwa “infrastruktur” untuk rencana tahun 2021 telah hancur.
Tidak jelas apakah rencana yang dirujuk Saleh serupa dengan rencana yang menurut Taliban telah mereka peroleh, atau apakah pemerintah akan mengubahnya.
BERITA TERKAIT: