Caixin melaporkan Jumat (22/9), para tersangka tiba dengan tiga penerbangan sewaan pada Rabu malam di bandara Beijing dan Jinan, ibu kota provinsi Shandong, China Timur.
Kementerian Keamanan Publik mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/9), bahwa para tersangka diduga terlibat dalam lebih dari 100 kasus pemerasan yang telah diajukan di seluruh negeri.
Mereka ditangkap menyusul upaya bersama antara polisi setempat dan petugas China yang berangkat ke Indonesia, di mana 88 tersangka ditangkap pada 29 Agustus dan sisanya ditangkap pada tanggal yang tidak disebutkan dalam pernyataan tersebut.
China telah menjadi target utama penipuan telekomunikasi di Asia Tenggara, di mana geng-geng tersebut mendapatkan fasilitator China, terkadang melalui penipuan, penculikan, atau perdagangan manusia.
Pekan lalu, Presiden Xi Jinping telah menyatakan kesiapan China untuk bekerja sama dengan Kamboja dalam memerangi kejahatan lintas batas seperti perjudian online dan penipuan telekomunikasi melalui penegakan hukum dan kerja sama keamanan.
Bulan lalu, lembaga penegak hukum dari China, Thailand, Myanmar dan Laos meluncurkan kampanye bersama untuk memberantas kejahatan tersebut.
BERITA TERKAIT: