Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aleksandr Kramarenko: Kepercayaan Rusia Telah Lama Dirusak oleh Amerika Serikat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 12 September 2023, 13:18 WIB
Aleksandr Kramarenko: Kepercayaan Rusia Telah Lama Dirusak oleh Amerika Serikat
Ilustrasi/Net
rmol news logo Melakukan dialog strategis dengan Amerika Serikat tidak pernah menghasilkan sesuatu yang berarti, sebab Washington berulang kali merusak kepercayaan mitranya demi kepentingannya sendiri.

Diplomat top Rusia, mantan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Rusia untuk Inggris, Aleksandr Kramarenko, mengungkapkan hal itu dalam artikelnya baru-baru ini.

Di dalam Artikel untuk surat kabar The International Affairs yang diterbitkan minggu lalu, Kramarenko menunjukkan bahwa meskipun selama puluhan tahun berupaya mempertahankan dialog strategis dengan AS, Rusia pada akhirnya tidak mampu mencapai hasil apa pun dalam menjamin keamanan nasionalnya dan dalam hal ini, tidak ada satu pun dari mereka yang berhasil mencapai tujuan tersebut.

Menurutnya, kepercayaan antara Moskow dan Washington telah lama dirusak.

Ia mencontohkan, pada 2011, Rusia mengizinkan disahkannya resolusi kemanusiaan PBB mengenai Libya yang kemudian digunakan oleh Barat untuk menghancurkan negara tersebut.

Lalu pada tahun 2015, Rusia tertipu oleh perjanjian Minsk yang dimaksudkan untuk menyelesaikan konflik sipil internal di Ukraina tetapi pada kenyataannya digunakan untuk mengulur waktu membangun tentara Kyiv dengan tujuan menimbulkan kekalahan militer atau “strategis” di Rusia.

“Kepercayaan macam apa yang bisa kita bicarakan di sini? Dimanakah prinsip pacta sunt servanda ('kontrak harus dihormati')? Lalu apa arti kontrak ketika segala sesuatu terjadi terlepas dari kontrak apa pun? Rupanya, Washington tidak mampu bernegosiasi,” tulis Kramarenko, seraya mencatat bahwa bukan hanya Rusia yang sampai pada kesimpulan ini.

Mengomentari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, diplomat tersebut mengingat kata-kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di forum keamanan Aspen baru-baru ini, yang mengatakan bahwa AS dan sekutunya bersedia “mengambil risiko” dengan pasokan senjata mereka ke Kyiv.

Yang dimaksud Sullivan, menurut Kramarenko, adalah bahwa Washington bersedia mengambil risiko eskalasi nuklir, dan bersedia melakukannya karena prinsip pencegahan nuklir tidak berhasil bagi Rusia.

“Ini berarti kita perlu memikirkan bagaimana memulihkan kepercayaan terhadap negara tersebut,” saran diplomat tersebut.

Kramarenko melanjutkan dengan menyarankan bahwa semua sistem pengendalian senjata yang telah dihancurkan oleh AS dalam upaya untuk mempertahankan kontrol ketat terhadap negara-negara lain namun tetap ambigu sehubungan dengan potensi nuklirnya, dapat segera digantikan oleh proses baru yang didasarkan pada dunia multipolar.

“Sudah jelas bahwa hal ini akan bersifat multilateral, setidaknya dengan partisipasi Tiongkok, yang pada saat itu akan melampaui Amerika Serikat dan Rusia dalam jumlah hulu ledak yang ditempatkan pada kapal induk strategis. Pakar Amerika sendiri mengakui hal ini akan terjadi pada tahun 2030, ketika China tidak dapat lagi dibendung," ujarnya.

“Kita membutuhkan kebebasan dari Barat dan penindasan ideologisnya,” demikian Kramarenko. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA