Ini membuktikan bahwa pemanasan global benar-benar terjadi dan seluruh pemimpin dunia harus segera mengambil tindakan.
Kondisi tersebut dipaparkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres selama konferensi pers di Media Center ASEAN, di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (7/9).
Gutteres mengatakan bahwa mereka masih bisa menghindari dampak buruk kekacauan iklim, meskipun waktunya tidak banyak.
Untuk itu dia mendesak agar para pemimpin dunia meningkatkan kerja sama di bidang perubahan iklim.
"Kerja sama yang lebih besar sangat dibutuhkan dalam bidang iklim. Waktu hampir habis, dan kita tidak boleh menyia-nyiakan momen tersebut," tegasnya.
Untuk mengurangi emisi karbon, kata Guterres, PBB telah mendorong pakta solidaritas iklim yang akan mendorong para penghasil emisi besar melakukan upaya ekstra dalam penanganan iklim.
"Saya telah menyerukan kepada semua penghasil emisi besar untuk melakukan upaya ekstra dalam mengurangi emisi," ujarnya.
Di sisi lain, Guterres memberikan pujian kepada anggota ASEAN yakni Indonesia dan Vietnam yang telah memelopori kemitraan transisi energi.
"Saya memuji negara-negara anggota ASEAN, seperti Indonesia dan Vietnam. Untuk upaya mereka meningkatkan kemitraan di bidang energi terbarukan dan ekonomi hijau," kata Guterres.
Gutteres tiba di Jakarta pada Rabu (6/9). Dia datang untuk mengikuti rangkaian kegiatan KTT ke-42 ASEAN yang diketuai oleh Indonesia.
BERITA TERKAIT: