Desakan tersebut diserukan pada Kamis (31/8), setelah ketegangan meningkat. Seorang tentara Israel tewas dan lima orang lainnya terluka pada Kamis pagi ketika seorang pengemudi Palestina menabrakkan truknya ke sekelompok tentara di dekat pos pemeriksaan militer di kota Ramallah.
Serangan itu terjadi di tengah serangan militer Israel yang berulang kali ke kota-kota Palestina dan serangan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Yahudi yang biasanya dijaga oleh tentara Israel.
“Pemerintah pendudukan Israel memikul tanggung jawab penuh atas situasi berbahaya saat ini,” kata jurubicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, dalam sebuah pernyataan yang dikutip
Anadolu Agency.
Dia memperingatkan bahwa praktik-praktik Israel, termasuk pembunuhan, penahanan, dan penyerbuan tempat-tempat suci akan berdampak berbahaya bagi semua orang karena rakyat Palestina dan para pemimpin mereka tidak akan tinggal diam.
Rudeineh juga memperingatkan bahwa praktik Israel bertujuan untuk meledakkan situasi dan menyeretnya ke dalam spiral kekerasan dan eskalasi.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan lebih dari 200 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel sejak awal tahun ini. Setidaknya 35 warga Israel juga tewas dalam serangan Palestina pada periode yang sama, jumlah korban tertinggi sejak tahun 2005.
BERITA TERKAIT: