Ribuan pendukung, sebagian besar mengenakan pakaian merah, berkumpul di dekat terminal jet pribadi di bandara Don Mueang untuk menyambut Thaksin pada Selasa pagi (22/8) waktu setempat.
Mereka hadir bersama tokoh-tokoh penting dan anggota parlemen Partai Pheu Thai yang dipimpinnya, serta sejumlah jurnalis lokal dan asing di bandara yang dijaga ketat.
Sebuah jet pribadi yang membawa Thaksin mendarat di Bandara Don Mueang di Bangkok sekitar pukul 9 pagi waktu setempat.
“Sudah waktunya bagi saya untuk bersama rakyat Thailand,” kata Thaksin di Bandara Seletar Singapura sebelum terbang ke Thailand, seperti dikutip
Nikkei Asia.
Pihak berwenang berencana membawa Thaksin dari bandara ke Mahkamah Agung, di mana ia akan menjalani prosedur terkait hukuman penjara yang menunggu keputusan.
Kepulangan Thaksin dilakukan beberapa jam sebelum pemungutan suara parlemen utnuk memilih perdana menteri baru. Partai Pheu Thai berharap dapat membentuk pemerintahan baru setelah menjadi perantara koalisi.
Thaksin melarikan diri dari Thailand pada tahun 2008, tak lama sebelum Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman kepadanya karena membantu istrinya, Khunying Potjaman Na Pombejra, membeli tanah utama di daerah Ratchadaphisek dengan harga diskon saat menjadi perdana menteri.
Menurut
Bangkok Post, ia menghadapi hukuman penjara 10 tahun dalam tiga kasus, di mana ia dihukum secara in-abstia oleh Divisi Kriminal Pemegang Jabatan Politik Mahkamah Agung.
Menurut penyelidik Thailand, Thaksin akan dipindahkan ke Divisi Kriminal Pemegang Jabatan Politik Mahkamah Agung untuk mendapatkan statusnya sebagai orang yang dicari dan menerima surat perintah penahanannya.
Thaksin kemudian akan diserahkan ke Departemen Pemasyarakatan dan dipindahkan ke Penjara Bangkok.
Mengingat usianya lebih dari 70 tahun, dia mungkin meminta pengampunan kerajaan. Selain itu, ada kemungkinan dia akan dipindahkan untuk penahanan ke Rumah Sakit Departemen Pemasyarakatan, tergantung pada kondisi medisnya.
Selama lebih dari 20 tahun, bahkan dalam ketidakhadirannya, Thaksin telah menjadi tokoh dominan dalam politik Thailand.
BERITA TERKAIT: