Ribuan pemuda Niger berkumpul di luar stadion di ibukota Niamey pada Sabtu (19/8). Mereka menyuarakan dukungan atas kudeta pada 26 Juli yang menggulingkan pemerintahan sipil Presiden Mohamed Bazoum.
Gerakan itu dinamakan "Mobilisasi Kaum Muda untuk Tanah Air".
“Dalam semua kalkulasi dan pemahaman kami, kami tidak pernah berpikir kami dapat memobilisasi (sejumlah orang ini),” kata Younoussa Hima, salah satu penyelenggara, seperti dikutip
Reuters.
Aksi dilakukan para pemuda sehari setelah ECOWAS menyetujui "Hari-H" kemungkinan intervensi militer jika upaya diplomatik gagal. Tetapi "Hari-H" yang dimaksud masih dirahasiakan.
Pihak penyelenggara mengatakan aksi tersebut bukan dilakukan untuk rekrutmen pemuda untuk militer, melainkan untuk mengumpulkan daftar orang yang bersedia meminjamkan keterampilan sipil mereka jika terjadi serangan ECOWAS.
Tetapi banyak orang di sekitar stadion tampak bersemangat untuk bertarung.
"Mereka meminta pemuda untuk menanggapi kemungkinan serangan di tanah kami. Dan kami siap untuk serangan apa pun," kata blogger Tahirou Seydou Abdoul Nassirou.
Delegasi ECOWAS terbang ke Niamey pada Sabtu untuk mengadakan pembicaraan dengan junta, menunjukkan bahwa upaya untuk menyelesaikan kebuntuan secara damai masih berlangsung.
Tingkat dukungan untuk junta di seluruh Niger sulit dinilai, tetapi ribuan orang berkumpul di stadion pada 11 Agustus dan memuji janji para pemimpin kudeta untuk melawan ECOWAS.
BERITA TERKAIT: