Mengutip
Arab News pada Selasa (8/8), peluncuran buku tersebut dilangsungkan di Moskow dan dipimpin oleh Menteri Pendidikan Rusia, Sergei Kravtsov.
Ia menjelaskan bahwa buku sejarah menampilkan sudut pandang tentara Rusia dalam upaya menyelamatkan perdamaian, ketika mereka mencaplok Krimea pada 2014 dan menginvasi Ukraina tahun lalu.
"Kami ingin membuat anak-anak panam bahwa upaya demiliterisasi dan de-nazifikasi benar-benar ada. Buku-buku itu menampilkan bagaimana serangan terhadap jembatan Krimea dianggap sebagai serangan terhadap Rusia," jelas Kravtsov.
Kravtsov mengakui bahwa buku sejarah baru hanya ditulis dalam waktu kurang dari lima bulan.
"Tidak pernah ada buku pelajaran yang dibuat di negara kita dalam waktu sesingkat itu. Para penulis menulisnya secara praktis dengan tangan mereka sendiri," ungkapnya.
Kravtsov mengatakan, akan kembali melengkapi sejarah dalam buku tersebut setelah operasi militer yang diluncurkan ke Ukraina berakhir.
BERITA TERKAIT: