Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Komentari KTT Jeddah, Rusia: Pembicaraan Damai tanpa Kehadiran Moskow Tidak Ada Gunanya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 08 Agustus 2023, 04:44 WIB
Komentari KTT Jeddah, Rusia: Pembicaraan Damai tanpa Kehadiran Moskow Tidak Ada Gunanya
Gedung Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia di Moskow/Net
rmol news logo Pemerintah Rusia mengomentari pertemuan puncak perdamaian Ukraina yang baru-baru ini diselenggarakan di Jeddah, Arab Saudi.

Berbicara Senin (7/8), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa setiap pembicaraan tentang penyelesaian damai konflik Ukraina yang tidak melibatkan Moskow tidak ada gunanya.

Pembicaraan tentang Ukraina diadakan di kota Jeddah pada tanggal 5 dan 6 Agustus. Pejabat senior dari lebih dari 40 negara ikut serta dalam diskusi, termasuk AS, Inggris, dan Uni Eropa. Mitra Rusia dari kelompok BRICS – Brasil, India, China, dan Afrika Selatan – juga hadir di acara tersebut.

Rusia, bagaimanapun, tidak diundang untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Zakharova mengatakan bahwa Moskow telah mencatat pembicaraan tersebut, menegaskan kembali bahwa Rusia menolak 'formula perdamaian' Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang coba dipromosikan Barat dan Kyiv. Inisiatif tersebut menuntut agar Rusia menarik semua pasukannya dari wilayah yang diklaim Kyiv, dan menghadapi tuntutan atas tuduhan kejahatan perang.

Menurutnya, rencana usulan Zelensky merupakan ultimatum yang tidak berguna bagi Rusia yang bertujuan untuk memperpanjang permusuhan.

“Tidak ada penyelesaian damai yang dapat dicapai atas dasar ini,” katanya, seperti dimuat RT.

Dengan mempromosikan formula Zelensky, menurutnya, Kyiv dan Barat berusaha meremehkan inisiatif perdamaian lainnya dan memonopoli hak untuk mengusulkannya sejak awal.

Lebih lanjut diplomat tersebut menyatakan bahwa perdamaian berkelanjutan di Ukraina hanya dapat dicapai jika rezim Kyiv menghentikan permusuhan dan serangan teroris, sementara pendukung Baratnya berhenti memasok senjata.

"Kyiv juga harus berjanji untuk tetap menjadi negara netral, menolak untuk mendapatkan kembali status nuklirnya, dan mengakui realitas teritorial baru,” tambahnya, merujuk pada empat bekas wilayah Ukraina yang sebagian besar memilih untuk bergabung dengan Rusia musim gugur lalu.

Andrey Ermak, pembantu utama Zelensky, juga mengomentari pembicaraan Jeddah. Dia mengatakan para diplomat memiliki konsultasi yang sangat produktif tentang prinsip-prinsip utama penyelesaian perdamaian.

Pada saat yang sama, Wall Street Journal, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Kyiv telah mengubah pendiriannya pada penyelesaian perdamaian dan tidak mendorong agar rencana perdamaian Zelensky diterima. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA