Menteri Komunikasi dan Ekonomi Digital, Moussa Bocar Thiam mengatakan, penutupan aplikasi akan dilakukan sementara waktu hingga pemberitahuan selanjutnya.
"Aplikasi TikTok mulai ditutup pada Rabu dan akan dibuka kembali sampai pemberitahuan lebih lanjut," ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
African News.
Menurut penuturan Thiam, TikTok diblokir karena memuat banyak konten yang berisi pesan kebencian dan subversif yang dikhawatirkan memicu kerusuhan lebih lanjut setelah pemenjaraan Sonko.
"Jejaring media sosial yang disukai orang-orang saat ini, Tiktok, telah mengancam stabilitas negara dengan konten kebencian banyak beredar di platform tersebut," ungkap Thiam.
Pada Senin (31/7), pemimpin oposisi Sonko ditangkap dan ditahan atas berbagai tuduhan termasuk pemberontakan dan mendorong aksi protes warga.
Warga yang menolak penangkapan Sonko, kembali menggelar protes yang berujung pada kerusuhan hingga menewaskan tiga demonstran.
Selama protes berkecamuk, Senegal memutus akses internet untuk menghindari peningkatan konflik.
Merespons hal itu, Amnesty International mengecam pembatasan Senegal karena mengancam kebebasan informasi dan mendesak pihak berwenang segera memulihkan jaringan internet.
BERITA TERKAIT: