Kehadiran pasukan yang semakin dekat tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, pada Sabtu (29/7). Morawiecki khawatir perang akan semakin meluas ke negaranya.
"Situasinya semakin berbahaya. Kemungkinan besar mereka (sekitar 100 personel Wagner) akan menyamar sebagai penjaga perbatasan Belarusia dan membantu migran ilegal masuk ke wilayah Polandia (dan) mengacaukan Polandia," kata Morawiecki pada konferensi pers di Gliwice, Polandia barat.
"Mereka kemungkinan besar akan mencoba memasuki Polandia dengan berpura-pura menjadi migran ilegal dan ini menimbulkan ancaman tambahan," tambah Morawiecki.
Mengutip
VOA News, Minggu (30/7), untuk menghadapi potensi ancaman tersebut, awal bulan ini, negara itu telah memutuskan untuk memindahkan lebih dari 1.000 tentaranya ke wilayah timur negara itu, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan ketegangan di perbatasan, setelah Wagner dipindahkan ke Belarusia.
Meskipun Perdana Menteri Morawiecki tidak memberikan sumber informasi secara khusus mengenai pasukan Wagner, Anton Motolko, pendiri proyek oposisi Hajun Belarusia yang memantau aktivitas militer, menyatakan bahwa hingga saat ini, kelompoknya belum menemukan bukti langsung mengenai pergerakan tentara Wagner ke Grodno.
Kota Grodno sendiri memiliki posisi strategis yang penting karena berdekatan dengan Celah Suwalki, sebuah wilayah strategis di perbatasan antara Polandia dan Lithuania, yang memisahkan Belarusia sebagai sekutu Rusia dari Kaliningrad Rusia, sehingga pergerakan Wagner telah memicu kekhawatiran bagi anggota NATO itu.
BERITA TERKAIT: