Perusahaan bahan bakar nuklir Prancis, Orano, mengatakan perusahaannya tetap beroperasi meskipun situasi tidak stabil yang disebabkan oleh penggulingan presiden terpilih negara itu.
Namun demikian, perusahaan akan terus memantau situasi dan telah membentuk unit krisis "untuk memprioritaskan keselamatan karyawannya".
"Tim kami memantau dengan cermat peristiwa yang terjadi. Kegiatan kami terus berlanjut," kata Orano dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (28/7).
Orano mengatakan mereka tidak menganggap kudeta memiliki dampak langsung pada aktivitas perusahaan tersebut di Niger atau pada nilai asetnya
Orano mendapatkan kurang dari 10 persen uranium dari Niger untuk digunakan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir Prancis, kata kantor berita AFP mengutip perusahaan tersebut.
Niger berada dalam krisis sejak tentara mengumumkan kudeta pada hari Rabu, mengatakan mereka telah membubarkan konstitusi, menangguhkan semua institusi dan menutup perbatasan negara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: