Dalam pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Ekuador, Minggu (23/7), bentrokan itu terjadi di Penjara Guayas 1 di kota pelabuhan Guayaquil pada Sabtu malam (22/7) hingga Minggu.
Orang-orang yang berduka dikabarkan menunggu di luar penjara Guayas, dengan berharap kabar tentang kerabatnya yang berada di dalam sel.
"Saya putus asa di sini, dan saya ingin informasi," kata seorang wanita yang putranya menjadi tahanan.
Dalam bentrokan tersebut, otoritas penjara melaporkan bahwa di empat lembaga pemasyarakatan lainnya, para narapidana menahan beberapa penjaga penjara, sehingga menyebabkan kerusuhan itu terjadi.
VOA News pada Senin (24/7) melaporkan, kekerasan di dalam penjara Ekuador yang penuh dan sesak biasa terjadi di negara itu.
Banyak geng yang memiliki hubungan dengan jaringan perdagangan narkoba bersaing satu sama lain di negara ini. Dalam dua tahun terakhir, pihak berwenang Ekuador telah mencatat selusin kasus kerusuhan geng narkoba yang menewaskan ratusan orang di dalam penjara.
"Setidaknya ada selusin kerusuhan geng narkoba yang telah merenggut 420 nyawa di penjara-penjara Ekuador. Beberapa korban bahkan mengalami kematian yang mengerikan dengan cara dibakar hidup-hidup," kata pihak berwenang.
Guayaquil, di pantai Pasifik selatan Ekuador, merupakan kota terbesar di negara itu, dengan pelabuhan yang menjadi pusat ekonomi dan salah satu pusat perang antargeng.
BERITA TERKAIT: