Berbicara pada Jumat (21/7), Ahmed Al Sahaf, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Irak, mengatakan kepada The National bahwa Menteri Fuad Hussein telah menyerukan sesi darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
"Menteri Luar Negeri Fuad Hussein mengintensifkan upayanya dengan rekan-rekan Arab dan Islam kami untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi Islam dan mengadakan sesi darurat di tingkat menteri untuk membahas dampak Islamofobia dan pembakaran Alquran," kata Al Sahaf.
"Hussein membuat beberapa panggilan ke rekan-rekannya di Arab Saudi, Turki, Iran dan Yordania untuk membahas mengadakan pertemuan," kata juru bicara itu.
"Menteri menyerukan dukungan untuk posisi negaranya tentang penghinaan terhadap Al Quran," tambahnya.
Arab Saudi juga dilaporkan telah setuju untuk mengadakan pertemuan darurat dan mengambil tindakan yang diperlukan secara kolektif.
Seruan itu muncul setelah Salwan Momika, seorang aktivis di Stockholm melakukan penodaan kitab suci Al Quran untuk kedua kalinya pada Kamis (20/7), menentang kecaman dari Irak di mana duta besar Swedia diusir sebagai protes.
Dalam aksinya Momika yang disaksikan polisi menendang-nendang Al Quran di atas sepetak rumput.
BERITA TERKAIT: