Meski belum mendapat kepastian tentang aturan baru DSA, TikTok yang dimiliki perusahaan ByteDance asal China tetap melanjutkan proses penelitian antarmuka pemrograman aplikasi (API).
"TikTok secara proaktif meluncurkan Research API-nya menjelang panduan teknis lebih lanjut dari Uni Eropa," bunyi pernyataan TikTok, seperti dimuat
Reuters.
Selain itu, TikTok juga mengizinkan peneliti Eropa mengakses API konten komersialnya.
"Untuk mematuhi aturan DSA tentang transparansi pada iklan berbayar, TikTok juga membuka basis datanya dengan informasi tentang iklan berbayar dan metadata iklan," tambahnya.
TikTok merupakan salah satu platform online yang tunduk pada persyaratan ketat yang diberlakukan Uni Eropa melalui DSA. Aturan itu akan semakin ketat mulai Agustus mendatang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: