Persetujuan Erdogan terhadap upaya keanggotaan Stockholm disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg setelah menjadi tuan rumah pertemuan antara Erdogan dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di Vilnius pada Senin (10/7) waktu setempat.
"Pemimpin Turkiye setuju untuk mendukung aplikasi Swedia dan meneruskan proposal ke anggota parlemen Ankara untuk diratifikasi," kata Kristersson, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (11/7)
“Ini adalah langkah bersejarah yang membuat semua sekutu NATO lebih kuat dan lebih aman,” tambahnya.
Turkiye telah menghalangi ekspansi terbaru NATO, menggunakan hak vetonya sebagian besar karena kekhawatiran bahwa Swedia tidak berbuat cukup untuk membantu menindak organisasi teroris pro-Kurdi.
Aliansi 31 negara membutuhkan persetujuan bulat untuk semua anggota baru. Sebelumnya pada Senin, Erdogan mengatakan bahwa Ankara akan menyetujui tawaran Swedia jika Turkiye diterima di Uni Eropa.
Stoltenberg, yang membantah adanya hubungan antara ekspansi NATO dan aksesi UE Turkiye, mengatakan Erdogan dan Kristersson bekerja sama secara erat untuk mengatasi masalah keamanan yang sah dari Ankara.
“Sebagai bagian dari proses itu, Swedia telah mengubah konstitusinya, mengubah undang-undangnya, secara signifikan memperluas operasi kontraterorisme melawan PKK (Partai Pekerja Kurdistan), dan melanjutkan ekspor senjatanya ke Turkiye," ujarnya.
Erdogan, kata Stoltenberg, berjanji untuk meneruskan tawaran NATO Swedia kepada anggota parlemen Turkiye sesegera mungkin dan membantu memastikan ratifikasi.
Garis waktu yang jelas belum ditetapkan untuk aksesi Stockholm ke blok tersebut.
Swedia dan Finlandia yang bertetangga melamar keanggotaan NATO tahun lalu, meninggalkan tradisi panjang netralitas militer mereka karena kekhawatiran yang ditimbulkan oleh konflik Rusia-Ukraina.
Finlandia secara resmi masuk ke aliansi tersebut pada bulan April, tetapi Turkiye memblokir aplikasi Swedia setelah menuduh negara itu melindungi teroris Kurdi.
Presiden AS Joe Biden telah menekan Erdogan untuk menghentikan penentangannya terhadap ekspansi NATO, menyatakan bahwa masalah tersebut harus diselesaikan agar Washington menyetujui penjualan jet tempur F-16 ke Turkiye.
BERITA TERKAIT: