Partai VVD konservatif yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte mendorong pembatasan aliran pencari suaka ke Belanda pada Jumat (7/7).
Namun rencana itu justru memecah koalisi pemerintah empat partainya, dimana dua partai junior menolak untuk mendukung proposal pembatasan karena akan mempersulit keluarga pengungsi untuk bersatu kembali.
Dalam konferensi pers setelah rapat, Rutte mengatakan bahwa rancangan pembatasan migran masih dalam proses.
"Kami sedang dalam proses di kabinet, untuk mencapai kesepakatan tentang migrasi. Itu adalah proses langkah demi langkah," jelasnya, seperti dimuat
The Star.
Media lokal melaporkan, Rutte bersedia melepas jabatannya jika kesepakatan tentang migran tidak kunjung tercapai.
Permohonan suaka di Belanda melonjak sepertiga tahun lalu menjadi lebih dari 46.000, dan diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 70.000 tahun ini, melampaui rekor tertinggi sebelumnya di tahun 2015.
Lonjakan migran akan membebani fasilitas suaka Belanda, di mana beberapa bulan lalu ratusan pengungsi terpaksa tidur di tempat yang tidak layak dengan dengan sedikit atau tanpa akses ke air minum, fasilitas sanitasi, atau perawatan kesehatan.
BERITA TERKAIT: