Dalam pertemuan dengan PM Albanese, Jokowi membawa sejumlah misi diplomatik, salah satunya terkait dengan pelonggaran aturan visa bagi warga Indonesia yang ingin berkunjung ke Indonesia.
Mengutip
Western Australia News pada Selasa (4/7), Jokowi telah lama berpendapat bahwa peraturan visa Australia terhadap pelancong Indonesia sangat sulit dan tidak adil.
Wisatawan Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke Australia harus mengisi aplikasi yang panjang dengan biaya Rp 1,4 juta, memerlukan pemeriksaan medis dan bukti penghasilan.
Menurutnya hambatan tersebut hanya akan menjadi penghalang hubungan
people-to-people antara kedua negara.
Dalam wawancara sebelum keberangkatannya, Jokowi mengatakan rencananya untuk mengangkat masalah hambatan visa dengan Albanese.
"Australia dan Indonesia sangat dekat. Ini juga harus tercermin dalam kemudahan perjalanan," kata Jokowi.
Kunjungan di hari kedua, Jokowi akan menerima sambutan seremonial dari Gubernur Jenderal David Hurley di Admiralty House di Kirribilli.
Kemudian Jokowi bersama Albanese akan melakukan perjalanan dengan feri ke Kebun Binatang Taronga untuk mengunjungi pameran harimau Sumatra asli Indonesia.
Mereka juga akan menyaksikan pertunjukan musik oleh anak-anak dari Sekolah Pelangi Indonesia di Wollongong.
Para pemimpin akan mengadakan makan malam pribadi sebelum Jokowi berangkat ke Papua Nugini pada Rabu pagi (5/7).
BERITA TERKAIT: