Kedua diplomat bertemu untuk pertama kalinya di sela-sela Konferensi Pemulihan Ukraina yang digelar di hotel InterContinental London, Inggris.
Menurut sumber diplomatik Turki, keduanya membahas situasi terkini di Ukraina, perluasan NATO, dan normalisasi antara Azerbaijan dan Armenia dalam konteks perkembangan di wilayah Kaukasus Selatan.
Meskipun mengakui kedua negara mungkin tidak saling berhadapan dalam setiap masalah, Fidan mencatat bahwa aliansi lama AS dan Turkiye di dalam NATO dan platform lain memaksa mereka untuk terus bekerja sama.
Sementara itu, Blinken mengatakan dirinya senang bertemu dengan Fidan.
"Ada begitu banyak hal yang dilakukan AS dan Turkiye bersama dalam masalah yang paling penting dan vital," kata Blinken, memuji hubungan bilateral, seperti dikutip dari
Daily Sabah, Kamis (22/6).
Bersamaan dengan hubungan bilateral, Kesepakatan Butir Laut Hitam, yang dilaksanakan atas prakarsa Turkiye, juga dibahas selama pembicaraan.
Selain bertemu Blinken, Fidan juga mengadakan pembicaraan terpisah dengan timpalannya Lars Lokke Rasmussen, dari Denmark, Antonio Tajani dari Italia, Annalena Baerbock dari Jerman, Alexander Schallenberg dari Austria, Catherine Colonna dari Prancis, Gordan Grlic Radman dari Kroasia, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, serta Menteri Pembangunan Internasional Kanada Harjit Sajjan.
BERITA TERKAIT: