Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tantangan Berat Dihadapi Tim Pencari Kapal Ekspedisi Titanic yang Hilang di Samudera Atlantik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 20 Juni 2023, 09:55 WIB
Tantangan Berat Dihadapi Tim Pencari Kapal Ekspedisi Titanic yang Hilang di Samudera Atlantik
Ekspedisi OceanGate mengonfirmasi pencarian kapal selam berpenumpang lima orang, yang sedang dalam perjalanan menuju bangkai kapal Titanic pada Senin, 19 Juni 2023/Net
rmol news logo Sejumlah ahli mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi tim penyelamat yang terlibat dalam pencarian kapal ekspedisi Titanic yang hilang di Samudra Atlantik.

Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan di Halifax, Kanada, mengatakan kapal berisi 5 orang kru itu dilaporkan hilang pada Minggu malam (18/6), sekitar 700 kilometer selatan St John's, Newfoundland.

Perusahaan pemilik kapal, OceanGate Expedition, mengonfirmasi bahwa kapal selam yang sedang dalam perjalanan menuju bangkai kapal Titanic, ekspedisi pertama di tahun 2023.

Letnan Komandan Len Hickey mengatakan kapal Penjaga Pantai Kanada dan pesawat militer membantu upaya pencarian, yang dipimpin oleh Penjaga Pantai AS di Boston.

Alistair Greig, seorang profesor teknik kelautan di University College London, memperingatkan tantangan yang akan dihadapi penyelamat.

Dia mengatakan kapal selam biasanya memiliki pemberat, yang merupakan massa yang dapat mereka lepaskan dalam keadaan darurat, itu untuk membawa mereka ke permukaan menggunakan daya apung.

"Jika ada kegagalan daya dan/atau kegagalan komunikasi, ini mungkin terjadi, dan kapal selam akan terombang-ambing di permukaan menunggu untuk ditemukan," kata Greig, seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (20/6).

"Skenario lain adalah kebocoran pada pressure hull, dalam hal ini prognosisnya tidak baik," katanya.

"Jika sudah tenggelam ke dasar laut dan tidak bisa bangkit kembali dengan kekuatannya sendiri, pilihannya sangat terbatas," lanjut Greig.

"Sementara kapal selam mungkin masih utuh, jika berada di luar landas kontinen, hanya ada sedikit kapal yang bisa menyelam sedalam itu, dan tentu saja bukan penyelam," katanya.

Bahkan jika mereka bisa masuk sedalam itu, dia ragu mereka bisa menempel di palka kapal selam.

Laksamana Muda Penjaga Pantai AS John Mauger mengatakan kapal yang tenggelam diduga memiliki persediaan oksigen yang cukup untuk 70 hingga 96 jam.

Mauger mengakui pencarian kapal selam yang hilang itu rumit karena pihak berwenang mencari di bawah air dan di permukaan laut di lokasi yang sangat terpencil.

Mauger, yang mengkonfirmasi ada lima orang di dalamnya, mencatat bahwa kapal itu bisa saja muncul ke permukaan tetapi mungkin kehilangan komunikasi dengan kapal wisata tempat kapal itu diluncurkan.

CNN melaporkan kelima orang itu diyakini termasuk tiga penumpang dan dua awak?.

Action Aviation mengonfirmasi bahwa ketua perusahaannya, pengusaha miliarder Inggris Hamish Harding, adalah salah satu turis di dalamnya.

Direktur pelaksana perusahaan, Mark Butler, mengatakan kepada AP bahwa kru berangkat pada Jumat, untuk kemudian menyelam pada Minggu pagi.

"Setiap upaya dilakukan untuk misi penyelamatan. Masih banyak waktu untuk memfasilitasi misi penyelamatan, ada peralatan untuk bertahan hidup dalam misi ini," kata Butler.

"Kami semua berharap dan berdoa dia kembali dengan selamat dan sehat," katanya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA