Hal tersebut dijabarkan dalam webinar bertajuk "Hubungan Antara Sufisme India dan Anatolia" yang diselenggarakan Indo Islamic Heritage Center (IIHC), seperti dikutip dari
ANI News pada Minggu (11/6).
Pembicara Utama Webinar merupakan seorang cendekiawan Sufi AS yang berbasis di Turki bernama Issa Golitzen Farajaje.
Dalam paparannya, Farajaje mengaungkap bahwa tasawuf India dan Anatolia memiliki citarasa dan praktik regional yang berbeda, tetapi mereka saling berhubungan.
"Kedunya memiliki garis keturunan spiritual yang sama, pertukaran budaya, dan pengaruh tokoh terkemuka seperti Rumi dan orang-orang suci Chishti," ungkapnya.
Menurutnya, hubungan paling signifikan antara Sufisme India dan Anatolia dapat dilihat jelas melalui pengaruh penyair dan sufi terkenal Persia, Mevlana Jalaluddin Rumi.
"Ajaran dan puisi Rumi, yang disusun dalam karyanya 'Masnawi', tentang cinta, pengabdian, dan penyatuan dengan ketuhanan beresonansi dengan para sufi di India dan Anatolia," kata Farajaje.
Hubungan itu juga dapat terlihat melalui Tarekat Chishti, salah satu tarekat Sufi terkemuka di India.
Farajaje menjelaskan Tarekat Chishti dibawa oleh seorang sufi suci dari wilayah Chisht (Afghanistan saat ini), memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Sufisme di Anatolia.
Kemudian muridnya, Khwaja Qutbuddin Bakhtiar Kaki bermigrasi ke Delhi dan menyebarkan tarekat Chishti di sana.
BERITA TERKAIT: