Hal itu terungkap dalam laporan
Reuters pada Minggu (4/6), yang mengutip lima sumber.
Pertemuan pada akhir pekan ini digelar oleh pemerintah Singapura secara rahasia di tempat terpisah di samping Shangri-La Dialogue yang memang rutin dilakukan setiap tahun.
Sejauh ini belum pernah ada laporan terkait pertemuan bos intelijen di Singapura.
Di antara mereka yang hadir, Amerika Serikat diwakili oleh Direktur Intelijen Nasional Avril Haines. Sementara India diwakili kepala badan pengumpulan intelijen luar negeri Research and Analysis Wing, Samant Goel.
Di tengah ketegangan dengan AS, China juga dilaporkan hadir.
Meski begitu, Kedutaan Besar AS di Singapura mengaku tidak memiliki informasi terkait pertemuan tersebut. Sementara pemerintah India dan China belum berkomentar.
"Pertemuan itu merupakan perlengkapan penting dalam agenda bayangan internasional. Ada kode tak terucapkan di antara badan intelijen bahwa mereka dapat berbicara ketika diplomasi yang lebih formal dan terbuka lebih sulit, itu adalah faktor yang sangat penting selama masa ketegangan, dan acara Singapura membantu mempromosikannya," ujar seorang sumber.
Sementara itu, Shangri-La Dialogue sendiri dihadiri oleh lebih dari 600 delegasi dari 49 negara. Mereka melakukan dialog seputar keamanan dan pertahanan selama tiga hari secara tertutup di Hotel Shangri-La.
BERITA TERKAIT: