Hal itu diungkap oleh Menteri Kehakiman Ziyambi Ziyambi dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
DW pada Jumat (19/5).
Ziyambi mengatakan Presiden Mnangagwa telah memberikan amnesti kepada 4.270 napi.
"Proses pembebasan telah dimulai dan diperkirakan dapat selesai awal pekan depan," ungkapnya.
Menurut pemaparan Ziyambi, keputusan pembebasan besar-besaran dilakukan guna mengatasi kepadatan napi yang ada di 55 penjara Zimbabwe.
"Saat ini penjara nasional telah menampung 22.000 orang, padahal kapasitasnya maksimal 17.000," jelasnya.
Kendati demikian, publik menyimpulkan hal lain dari keputusan terbaru Presiden. Terlebih pengumuman itu keluar menjelang pencalonan Mnangagwa untuk masa jabatan kedua.
Amnesti berlaku untuk tahanan yang telah menjalani tiga perempat dari hukuman mereka. Setelah keluar dari penjara, para tahanan mendapat hak untuk memilih Presiden dan legislatif yang dijadwalkan berlangsung pada Juli atau Agustus mendatang.
Lembaga Penjara dan Pemasyarakatan Zimbabwe (ZPCS) mengimbau masyarakat untuk merangkul dan menerima kembali napi yang telah dibebaskan.
BERITA TERKAIT: