Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (19/5), Kementerian Pertahanan India mengatakan nilai produksi pertahanan lokal melonjak menjadi 1,07 triliun rupee pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret. Angka ini diperkirakan akan meningkat lebih jauh setelah data dari beberapa perusahaan pertahanan swasta masuk.
“Pemerintah terus bekerja sama dengan industri pertahanan dan asosiasi mereka untuk menghilangkan tantangan yang mereka hadapi dan mempromosikan produksi pertahanan di dalam negeri,” kata kementerian, seperti dikutip
India Today.
Kementerian menambahkan, jumlah izin industri pertahanan yang dikeluarkan hampir tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Ekspor pertahanan India juga meningkat, melonjak 24 persen menjadi sekitar 160 miliar rupee tahun fiskal lalu.
India mengekspor pesawat Dornier-228, senjata artileri, rudal Brahmos yang dibuat di bawah usaha patungan dengan Rusia, radar, kendaraan lapis baja, roket dan Peluncur, amunisi dan peralatan lainnya.
India, importir senjata terbesar dunia dalam dekade terakhir, bergantung pada Rusia untuk hampir setengah dari pasokan militernya. Tetapi perang di Ukraina telah menahan suku cadang Rusia yang penting bagi India untuk mempertahankan armada tank dan jet tempurnya, dan menunda pengiriman sistem pertahanan udara Rusia.
BERITA TERKAIT: