Pernyataan tersebut disampaikan Biden saat dirinya menanggapi pertanyaan teriakan dari seorang reporter saat dia bersiap meninggalkan AS untuk KTT G-7 di Hiroshima, Jepang.
"Entah segera atau tidak, kami akan bertemu," kata Biden, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (18/5).
Hubungan AS-China berada di bawah tekanan yang signifikan sebagai akibat dari sejumlah masalah, yang semakin diperburuk secara dramatis setelah ditemukan apa yang dikatakan pemerintahan Biden sebagai balon mata-mata China di atas benua AS awal tahun ini.
China mengakui kepemilikan pesawat itu, tetapi mempertahankannya klaimnya bahwa balon pemantau cuaca itu terbang keluar jalur. China juga mengutuk keputusan Washington untuk menurunkannya, dan menangguhkan beberapa kontak dengan AS, termasuk dialog militer tingkat tinggi.
Setelah insiden tersebut, AS membatalkan pertemuan para diplomat top untuk menindaklanjuti pertemuan November antara Biden dan Xi saat G20 di Indonesia.
Kedua negara terus berupaya mempertahankan jalur komunikasi terbuka, salah satunya dengan pertemuan antara Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dan direktur Kantor Luar Negeri Wang Yi, pekan lalu
Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan pertemuan itu digelar untuk menata kembali hubungan secara bertanggung jawab.
“Kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis yang penting ini," kata Gedung Putih.
BERITA TERKAIT: