Berbicara Senin (15/5), Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan Washington memuji rakyat Turkiye karena telah mengungkapkan keinginan mereka di kotak suara dengan cara damai.
"Presiden Joe Biden berharap untuk bekerja dengan siapa pun pemenang (pencalonan presiden). Dan sekali lagi, saat ini kita belum tahu siapa pemenangnya," kata Kirby kepada wartawan selama pengarahan virtual, seperti dikutip dari
Daily Sabah, Selasa (16/5).
"Orang-orang Turkiye dapat memutuskan seperti apa pemerintah mereka, dan mereka jelas menganggap serius kewarganegaraan mereka di sini dengan pergi ke kotak suara, dan kita harus melihat bagaimana hasilnya," ujarnya.
Kirby memuji penyelenggaraan pemilu Turkiye yang tertib dan aman. "Sungguh menyenangkan melihat orang-orang Turki keluar dan memilih, dan suara mereka didengar," ujarnya.
Komisi pemilihan umum Turkiye telah menyatakan bahwa negara akan mengadakan putaran kedua pada 28 Mei.
"Putaran pertama pemungutan suara berakhir dengan tidak ada kandidat yang dapat memenuhi ambang batas 50 persen yang disyaratkan, tetapi Presiden Recep Tayyip Erdogan memimpin perolehan suara," kata Ahmet Yener, kepala Dewan Pemilihan Tertinggi, mengutip hasil tidak resmi.
"Jumlah pemilih dalam pemilihan hari Minggu adalah 88,92 persen, dengan jumlah pemilih dari warga negara Turki di luar negeri sebesar 52,69 persen," kata Yener.
"Entri data berlanjut untuk 35.874 surat suara yang diberikan di luar negeri," lanjutnya.
Menurut hasil sementara, Erdogan berhasil menyelesaikan putaran pertama dengan 49,51 persen suara, diikuti saingan utamanya dari partai oposisi Kemal Kilicdaroglu dengan 44,88 persen.
Sinan Ogan dari Aliansi ATA mendapat 5,17 persen suara, sementara Muharrem Ince, yang mengundurkan diri dari pemilihan presiden akhir pekan lalu setelah surat suara dicetak, mendapat 0,44 persen.
BERITA TERKAIT: