Berdasarkan laporan yang dimuat
RNZ, Senin (15/5), sekitar 7.000 orang berbaris di Noumea dan berjalan mwnuju kantor pemerintah dan Kongres.
Para pengunjuk rasa itu mendukung sekolah-sekolah Katolik agar tetap beroperasi, setelah pemerintah mengalokasikan dana kurang dari 12 juta dolar (Rp 177 miliar), dari yang dibutuhkan untuk menutup biaya operasional di puluhan sekolah Katolik.
Atas keadaan buruk yang dialami, ada sekitar 13.000 anak, atau sekitar 20 persen di Kaledonia Baru yang terancam, dan mereka tidak memiliki alternatif sekolah lain.
"Selain para murid, sekitar 1500 staf di 62 sekolah Katolik yang tersebar di Kaledonia Baru juga terancam, di mana mereka belum menerima satu siswa pun di asrama mereka, dan tidak memberi makanan di asrama karena kurangnya dana operasional," tulis RNZ dalam laporannya.
Saat ini, pemerintah di wilayah kepulauan itu berjanji akan membahas masalah pendanaannya pada awal Juni mendatang, sementara serangkaian langkah telah diupayakan untuk menghindari PHK massal terhadap ribuan staf.
BERITA TERKAIT: