Kantor Berita
Anadolu Agency dalam laporannya mencatat, saat ini 99,01 persen surat suara yang dibuka menunjukkan hasil bahwa Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan meraih 49.35 persen, sementara lawannya, Kemal K?l?cdaroglu memperoleh 45.00 persen, dan Sinan Ogan mendapat dukungan 5,23 persen pemilih.
Meskipun Dewan Pemilihan Tertinggi Turki, YSK, menyatakan bahwa penghitungan belum selesai baik dalam pemilihan parlemen atau presiden, namun orang-orang percaya dengan 99.01 persen surat suara yang telah dibuka, maka pertarungan akan terus berlanjut ke putaran kedua yang akan berlangsung pada 28 Mei.
Erdogan yang telah yakin akan memenangkan putaran pertama, telah menyatakan ia siap bila memang harus menuju putaran kedua. Pada kampanye terakhirnya di hari Sabtu, ia bahkan mengatakan akan menerima hasil pemilu apa pun, sebagai sah.
Menyangkal tuduhan adanya keterlambatan dan penundaan surat suara yang masuk, Kepala Otoritas Pemilihan mengatakan, itu tidak benar.
"Saat ini tidak ada gangguan atau penundaan entri data oleh Dewan Pemilihan Tertinggi," kata Ahmet Yener kepada wartawan tentang hasil pemilihan presiden dan parlemen.
"Data langsung dibagikan dengan partai politik," tambahnya.
Seorang pakar, Howard Eissenstat, seorang profesor sejarah dan politik Timur Tengah di Universitas St Lawrence di New York mengatakan, jika pemilihan berakhir dengan putaran kedua dalam waktu dua minggu, Erdogan mungkin memiliki keuntungan.
"Pemilih tidak menginginkan pemerintahan yang terpecah," katanya, mengacu pada pemilihan parlemen yang juga diadakan pada hari yang sama.
Hasil pemilihan presiden juga akan berdampak pada panggung dunia, khususnya dalam hal perang di Ukraina, di mana Erdogan memainkan peran penting dalam kesepakatan biji-bijian yang memungkinkan Kyiv untuk terus mengekspor hasil panennya melalui Laut Hitam.
BERITA TERKAIT: