Erdogan menyampaikan pesannya lewat tulisan di media sosial pada Minggu sore, beberapa saat setelah tempat pemungutan suara ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.
"Seperti biasa, inilah waktunya untuk mengurus kotak suara. Terus lindungi kehendak bangsa kita sampai hasilnya selesai," kata Erdogan, seperti dikutip dari
Daily Sabah.
Lebih dari 64,1 juta orang terdaftar untuk memilih, termasuk lebih dari 1,76 juta yang telah memberikan suara mereka di luar negeri dan 4,9 juta pemilih pemula.
Sebanyak 191.885 kotak suara telah disiapkan untuk pemilih di dalam negeri. Setiap pemilih memberikan dua suara, satu untuk presiden dan satu lagi untuk anggota parlemen, yang akan menjabat selama lima tahun.
Pemilu Turkiye 2023 membawa tiga calon presiden, yaitu Erdogan, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, dan dua kandidat oposisi yaitu Kemal Kilicdaroglu dan Sinan Ogan.
Muharrem Ince, calon presiden lainnya, mengundurkan diri dari pencalonan Kamis pagi.
Namun, terlepas dari pengunduran dirinya, Dewan Pemilihan Tertinggi (YSK) – otoritas pemilu Turkiye – telah menegaskan keabsahan suara untuk kandidat tersebut.
Lebih dari 30 partai politik dan 150 calon parlemen independen bersaing dalam pemilu Turkiye tahun ini.
Ketua Dewan pemilu Turki, Ahmet Yener, mengatakan, jumlah suara di dalam negeri sekitar 71,64 persen dan di luar negeri sekitar 18,76 persen.
Komisi pemilu Turki telah berjanji untuk menjamin hasil pemilu yang adil. Namun, saingan Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, telah mengatakan ia "tidak mempercayai" petugas pemungutan suara. Dikutip dari
AP, demokrasi Turki terakhir diuji ketika komisi membatalkan kekalahan bintang oposisi Ekrem Imamoglu atas sekutu Erdogan dalam pemilihan walikota Istanbul 2019.
Banyak pemilih Erdogan sendiri memberontak dalam pemilihan ulang, memberikan Imamoglu kemenangan yang luar biasa tersebut.
Merujuk pada peristiwa itu, pendukung Kilicdaroglu dikabarkan mengirim banyak pengamat untuk setiap titik tempat pemungutan suara di seluruh Turki, jauh lebih banyak dari pemilihan presiden terakhir pada 2018.
"Kami akan melindungi 192.000 kotak suara," kata Oguz Kaan Salici, petugas keamanan pemilu partai oposisi utama.
Dalam pidato singkatnya, K?l?cdaroglu mengatakan, “Di kotak suara di mana suara kami tinggi, mereka memblokir sistem dengan keberatan berulang kali. Ada keberatan terus-menerus misalnya di 200 kotak suara di Ankara dan 783 kotak suara di Istanbul. Ada kotak suara yang pemungutan suaranya sudah enam kali, 11 kali...," keluhnya.
BERITA TERKAIT: