Tindakan bersama itu diambil pada Selasa (2/5), yang diterapkan untuk pemodal bernama Omar Alsheak dan Kubilay Sari, dalam upaya menghentikan aliran dana para kelompok teroris.
"Ketika kelompok teroris terus mencari akses ke sistem keuangan internasional, kolaborasi dengan mitra kami meningkatkan kemampuan untuk secara lebih efektif mengganggu jaringan fasilitasi ini," kata pejabat tinggi departemen untuk intelijen keuangan, Brian Nelson.
Dimuat
Yeni Safak pada Rabu (3/5), Alsheak merupakan pemimpin keuangan dalam kelompok Front al-Nusrah yang terkait erat dengan al-Qaeda.
Sementara Sari merupakan bagian dari kelompok jihadis Uzbekistan yang berafiliasi dengan Al Qaeda yang beroperasi terutama di provinsi Idlib Suriah.
Atas sanksi tersebut, otoritas Turki akan membekukan aset Alsheak dan Sari yang tunduk pada yurisdiksi Turki.
"Ankara akan terus mengambil langkah efektif untuk melawan pendanaan terorisme, dan bekerja sama dengan mitra internasional, khususnya AS dalam masalah ini," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Kini kedua negara itu berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam menurunkan jaringan pendanaan teroris global. Aksi bersama tersebut merupakan aksi kedua yang dilakukan pada tahun ini, setelah Washington dan Ankara membekukan aset tujuh individu yang berafiliasi dengan organisasi teroris Daesh/ISIS pad
a 5 Januari lalu.
BERITA TERKAIT: