Begitu yang disampaikan Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali saat jumpa pers di kediamannya di Patra Kuningan, Jakarta pada Rabu (3/5).
Dubes Yassir mengatakan bentrokan bersenjata yang terus bergejolak antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Force (RSF) berdampak pada jatuhnya banyak korban dan hancurnya banyak fasilitas kesehatan di Khartoum.
"Saya pikir, lebih dari 40 persen rumah sakit kami telah diserang," ungkapnya.
Sebagai mitra dekat, Dubes Yassir berharap mendapat dukungan kemanusiaan berupa bantuan medis dari Indonesia yang saat ini amat dibutuhkan warga di sana.
"Ya, kami memang membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak, dari rekan kami Indonesia, terutama bagi mereka yang terluka dan rumah sakit juga," ujarnya.
Dubes Yassir berencana menemui Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin untuk membicarakan permintaan bantuan tersebut.
"Saya berharap dapat segera bertemu dengannya Menteri Kesehatan RI dan kami akan berusaha mencari dukungan dari saudara-saudara kami dan negara-negara yang tidak bersahabat," kata Dubes Yassir.
Ia menjelaskan, bahwa saat ini negara-negara yang rutin memberikan kemanusiaan berasal dari Oman dan Mesir.
"Kami telah menerima beberapa dukungan dari beberapa negara, saya pikir di antara mereka sendiri banyak dari Oman dan mungkin Mesir dan saat itu juga," pungkasnya.
Konflik militer yang meletus 15 April lalu dilaporkan telah mengakibatkan tewasnya 528 orang, dengan 4.500 terluka.
BERITA TERKAIT: