Meskipun demikian, WHO tetap mengingatkan virus mematikan itu masih bergerak dan negara-negara harus belajar bagaimana mengelola efek non-darurat yang sedang berlangsung, termasuk kondisi pasca-Covid-19, long-Covid.
"Kami sangat terdorong oleh penurunan berkelanjutan dalam laporan kematian akibat Covid-19, yang telah turun 95 persen sejak awal tahun ini," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (27/4).
"Namun, beberapa negara mengalami peningkatan, dan selama empat minggu terakhir, 14.000 orang kehilangan nyawa karena penyakit ini," katanya.
Ia menambahkan, kemunculan varian baru XBB.1.16 menggambarkan bahwa virus masih terus berubah, dan masih mampu menimbulkan gelombang baru penyakit dan kematian.
"Virus ini akan tetap ada, dan semua negara perlu belajar mengelolanya bersamaan dengan penyakit menular lainnya," katanya.
Tedros menambahkan bahwa diperkirakan satu dari sepuluh infeksi mengakibatkan Long Covid. Ini, katanya, menunjukkan bahwa ratusan juta orang membutuhkan perawatan jangka panjang.
Dia mengatakan, bagaimanapun, bahwa WHO tetap berharap dapat mendeklarasikan berakhirnya Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, ketika komite penasehatnya bersidang bulan depan.
BERITA TERKAIT: