Kendati demikian, nampaknya Afrika Selatan akan lebih memihak pada Putin, sebab partai yang berkuasa saat ini African National Congress (ANC), telah mendesak agar Pretoria keluar dari ICC.
Permintaan ANC diumumkan secara langsung oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam konferensi persnya setelah kunjungan Presiden Finlandia Sauli Niinisto pada Selasa (25/4).
"Partai yang berkuasa telah memutuskan bahwa Afrika Selatan sebaiknya menarik diri dari ICC," kata Ramaphosa, seperti dimuat
African News.
Menurut Ramaphosa, keputusan ANC untuk menarik diri dari ICC dibuat sebagian besar karena pengadilan dinilai memberikan perlakuan tidak adil terhadap beberapa negara.
"Kami ingin masalah perlakuan tidak adil ini dibahas dengan baik, tetapi sementara itu, partai yang berkuasa telah memutuskan sekali lagi bahwa kami harus mundur," jelasnya.
Jika Afrika Selatan benar-benar keluar dari keanggotaanya di ICC, maka negara itu tidak lagi memiliki kewajiban untuk menangkap Putin saat datang ke KTT BRICS.
Sebab, setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan bulan lalu untuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan deportasi paksa anak-anak Ukraina, seluruh anggota mereka wajib menangkap orang tersebut saat tiba di wilayah mereka.
Sementara itu, hubungan Afrika Selatan dengan Rusia sudah telah terjalin sejak era apartheid, dengan Kremlin yang mendukung ANC dalam perjuangannya melawan rezim rasis.
Februari lalu Afrika Selatan menjadi tuan rumah latihan gabungan militer angkatan laut dengan Rusia dan China di lepas pantainya.
BERITA TERKAIT: