Mengutip
The Defense Post pada Kamis (13/4), pertempuran yang melibatkan kekerasan itu menyebabkan sedikitnya 24 korban jiwa, puluhan rumah terbakar, dan ribuan orang terpaksa mengungsi.
Pihak berwenang Sudan, Mohammed Hussein Teeman, mengungkap bentrokan telah terjadi sejak akhir pekan lalu di Foro Baranga, Darfur, Sudan, dekat perbatasan dengan negara tetangga Chad.
Teeman menyebut pasukan keamanan telah dikirim selama beberapa hari terakhir dan situasi telah tenang pada Rabu (12/4).
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sekitar 50 rumah dibakar di daerah Foro Baranga, sehingga 4.000 keluarga atau sekitar 20.000 orang terpaksa mengungsi akibat bentrokan tersebut.
Bentrokan etnis kerap terjadi di Darfur sejak perang saudara meletus pada 2003 lalu, dipicu oleh upaya perlawanan etnis minoritas non-arab terhadap pemerintah yang didominasi Presiden Arab kala itu, Omar al-Bashir.
Para ahli mengatakan konflik suku meningkat di Sudan setelah berakhirnya misi penjaga perdamaian PBB-Uni Afrika pada tahun 2020, dan kudeta pemerintahan yang dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah al-Burhan pada 2021 lalu.
BERITA TERKAIT: