Baru-baru ini, media ramai melaporkan dua insiden kekerasan di sekolah yang terjadi dalam kurun waktu 24 jam.
Pada Selasa (11/4), seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menikam tiga temannya di sebuah sekolah di kota Santa Tereza.
Polisi setempat mengungkap bahwa anak itu awalnya melemparkan petasan ke ruang kelas, kemudian menyerang teman sekelasnya dengan pisau ketika mereka melarikan diri ke lorong.
"Dia melukai tiga orang sebelum berhasil dibekuk oleh petugas kebersihan," bunyi pernyataan polisi, seperti dimuat
Al Arabiya.
Sehari sebelumnya, pada Senin (10/4), seorang siswa di kota utara Manaus menikam seorang guru dan dua teman sekelasnya.
Menurut Menteri Kehakiman Flavio Dino, aksi kekerasan di sekolah semakin mencekam dan memicu kepanikan warga, sejak serangan di pusat penitipan anak dan prasekolah Good Shepherd di selatan kota Blumenau pekan lalu.
Penyerang berusia 25 tahun itu memanjat tembok sekolah dan mengamuk di taman bermain.
Ia kemudian membunuh empat anak berusia antara empat dan tujuh tahun sebelum akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Pemerintah Brasil mengumumkan akan mengalokasikan dana senilai 150 juta reais atau Rp 445 miliar untuk meningkatkan keamanan di sekolah.
BERITA TERKAIT: