Tercatat sejak awal bulan April hingga Senin (10/4), puluhan kasus tenggelam telah menewaskan 72 orang di negara tersebut. Catatan itu lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Juru Bicara Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Kolonel Jeal Fajardo, sebagian besar kasus terjadi karena anak-anak yang berenang dilepas begitu saja oleh penjaganya dan orang-orang dewasa yang pergi ke pantai saat mereka mabuk.
Seperti dimuat
Malaymail, masyarakat Filipina tahun ini berbondong-bondong memilih pantai sebagai tempat menghabiskan liburan mereka, setelah penguncian ketat selama bertahun-tahun melarang perjalanan tersebut, yang berkontribusi meningkatkan kasus tenggelam pada tahun ini.
“Jadi orang-orang sedikit bersemangat untuk pergi ke pantai dan resor,†kata Fajardo kepada
AFP.
“Resor dan pantai penuh sesak. Ini juga berkontribusi pada jumlah insiden tenggelam,†tambahnya.
Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya, seluruh dunia mencatat lebih dari 236.000 kasus tenggelam. Catatan itu membuat WHO mendesak otoritas setempat untuk lebih mengawasi perairannya.
BERITA TERKAIT: