Begitu yang disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam komentarnya di saluran televisi Rossiya-1, seperti dikutip dari
The National News pada Jumat (7/4).
Menurut Lavrov, bantuan persenjataan mematikan yang diberikan AS kepada Ukraina telah membuat perang dan hubungan diplomatik Washington dan Moskow semakin memanas.
"Kami benar-benar dalam fase perang yang panas karena Nazi Ukraina sebagian besar berperang dengan senjata AS," kata Lavrov.
Lavrov mengatakan, setiap kali AS mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina, maka jumlah kematian akibat perang akan semakin melonjak.
Kendati demikian, Lavrov mengaku masih percaya bahwa Rusia masih perlu memperbaiki dan menjaga hubunganya dengan AS tetap berlanjut.
"Setidaknya, kami tidak kehilangan harapan bahwa pikiran orang Amerika akan bangun, dan mereka akan melanjutkan semacam dialog. Kita lihat saja, kita tidak perlu menunggu lama," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: