Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada Kamis (30/3), menyebut Rusia mulai beralih ke Korea Utara untuk mendapat senjata baru, di tengah hambatan sanksi internasional.
"Sebagai bagian dari kesepakatan yang diusulkan ini, Rusia akan menerima lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi dari Pyongyang,†ujarnya, seperti dimuat
Al-Arabiya.
Menurut penuturan Kirby, Rusia juga sudah berusaha mengirimkan delegasinya ke Pyongyang untuk menyampaikan tawaran kerja sama.
"Kami juga mengetahui bahwa Rusia berusaha mengirim delegasi ke Korea Utara dan bahwa Rusia menawarkan makanan kepada Korea Utara dengan imbalan amunisi," ungkapnya.
Meski banyak laporan yang menyebut Korea Utara mengalami situasi pangan yang buruk, tetapi pemerintahan Kim Jong Un telah berjanji untuk memperkuat kontrol negara atas pertanian dan mengambil serentetan langkah lain untuk meningkatkan produksi biji-bijian nasional.
AS sebelumnya juga sempat menuduh Rusia mendapat pasokan militer dari negara-negara yang disebutnya "nakal", yakni Iran dan Korea Utara.
Tuduhan itu tentu saja dibantah keras oleh kedua negara yang bersangkutan.
Publikasi upaya Rusia untuk mendapatkan senjata dari Korea Utara hanyalah contoh terbaru dari publikasi intelijen pemerintah Joe Biden selama perang sengit di Ukraina.
AS berusaha menyebarkan temuan intelijen sehingga sekutu dan publik tetap memiliki pandangan yang jernih tentang niat Moskow dan untuk membuat Presiden Rusia Vladimir Putin berpikir dua kali tentang tindakannya.
BERITA TERKAIT: