Meskipun acara itu digelar secara virtual, namun tidak diundangnya China dan Turki dalam KTT membuat Pakistan enggan hadir memenuhi undangan AS.
Menurut laporan
ANI News, keputusan itu sangat sulit untuk diambil Pakistan, sebab ia harus mempertimbangkan manfaat partisipasinya dalam KTT dengan potensi risiko hubungan dengan China yang disebutnya sebagai "sahabat segala cuaca".
Terlebih, China dipastikan memantau KTT demokrasi dengan seksama karena AS secara terbuka mengundang Taiwan dalam pertemuan tersebut.
Meski memilih absen, Pakistan melalui Kementerian Luar Negerinya menyatakan tetap menghargai persahabatannya dengan AS dan berkomitmen untuk tetap terlibat secara bilateral dengan tuan rumah untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan HAM.
Kementerian Luar Negeri Pakistan juga berterima kasih kepada AS dan negara-negara tuan rumah yang telah mengundang pemerintah Islamabad untuk menghadiri KTT tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: