Tim penelitian dan analisis keamanan siber raksasa teknologi Microsoft telah mengamati hacker Rusia sejak Januari lalu dan mereka nampak sedang berusaha mempersiapkan serangan destruktif yang akan mengancam aset sipil dan militer Ukraina.
"Tampaknya (hacker Rusia), bersiap untuk kampanye destruktif terbaru," bunyi laporan Microsoft, seperti dimuat
Reuters.
Microsoft menemukan bahwa tim peretasan Rusia yang sangat canggih, yang dikenal sebagai Sandworm, sedang menguji sebuah ransomware yang mampu mengganggu jalur pasokan Ukraina.
"Kemampuan gaya ransomware tambahan yang dapat digunakan dalam serangan destruktif terhadap organisasi di luar Ukraina yang melayani fungsi utama di jalur pasokan Ukraina," bunyi laporan itu.
Serangan ransomware mampu membuat hacker menembus organisasi, mengenkripsi data mereka, dan memeras pembayaran untuk mendapatkan kembali akses.
Secara historis, ransomware juga telah digunakan sebagai kedok untuk aktivitas dunia maya yang lebih berbahaya, termasuk yang disebut wiper yang hanya menghancurkan data.
Sejak Januari 2022, Microsoft mengatakan telah menemukan setidaknya sembilan wiper berbeda dan dua jenis varian ransomware yang digunakan terhadap lebih dari 100 organisasi Ukraina.
BERITA TERKAIT: