Menurut kantor berita
Tasnim,
blogger yang tidak disebutkan namanya itu berasal dari kota Urmia di barat laut dan memiliki lebih dari 700.000 pengikut.
Ia ditangkap karena dituduh menyebarkan rumor dan menghasut ketakutan tentang keracunan siswa yang dipublikasikanya di
HamshahriOnline.
"Para
blogger telah menghina berbagai sektor masyarakat, termasuk jurnalis dan polisi, dan berusaha menciptakan ketegangan dan mengganggu suasana psikologis selama peristiwa-peristiwa di masyarakat baru-baru ini,†bunyi laporan
Tasnim.
Setelah ditangkap, Instagram
blogger itu diblokir dan semua postingan dihapus.
Menurut laporan
Reporters Without Borders (RSF), Iran baru-baru ini menangkap seorang jurnalis dan meluncurkan proses peradilan terhadap beberapa individu dan surat kabar lain sebagai upaya nyata untuk mengontrol narasi seputar keracunan ratusan siswi.
Kasus keracunan massal siswi di sekolah Iran telah berlangsung sejak November tahun lalu, dan disinyalir memiliki maksud buruk agar sekolah bagi perempuan ditutup.
Itu juga diduga berkaitan dengan protes kematian Mahsa Amini yang berujung dengan kerusuhan mematikan pada September lalu.
BERITA TERKAIT: