Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Qin Gang: Ada Bias Serius dalam Posisi AS terhadap China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 08 Maret 2023, 06:58 WIB
Menlu Qin Gang: Ada Bias Serius dalam Posisi AS terhadap China
Menteri Luar Negeri China Qin Gang/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) selalu menganggap China sebagai pesaing utama dan ancaman serius.

Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengungkapkan penilaiannya itu saat berpidato selama sesi tahunan badan musyawarah dan legislatif utama negara di Beijing, Selasa (7/3).

Menurutnya, cara AS memandang China lebih didominasi dengan prasangka sehingga ada bias serius dalam posisi AS terhadap China.

Qin Gang kemudian merujuk pada peristiwa penembakan balon mata-mata China oleh AS baru-baru ini. AS dengan semena-mena memainkan prasangkanya, dan meskipun telah mengakui bahwa balon tersebut tidak membahayakan, Pentagon tetap menembak jatuh balon tersebut.

Ini jelas AS telah menyalahgunakan kekuatan dan mengabaikan hukum internasional, menurutnya.

"Bahkan Amerika Serikat telah mengakui bahwa itu (balon) tidak menimbulkan bahaya. Tapi AS bertindak bertentangan dengan semangat (kerja sama) internasional, melanggar aturan internasional. Pihak AS dipandu oleh praduga bersalah, menyalahgunakan kekuatan," paparnya, seperti dikutip dari TASS.

Washington, kata Qin Gang, telah menyebabkan krisis diplomatik yang sebenarnya bisa dihindari.

Otoritas AS mendeteksi balon China yang dituduhnya 'balon mata-mata' di atas daratan pada ketinggian jauh di atas parameter standar untuk perjalanan udara komersial.

Itu tidak menimbulkan ancaman bagi orang-orang di lapangan. Namun, pada 4 Februari, balon tersebut ditembak jatuh oleh rudal di wilayah udara AS.

Menurut administrasi Washington, China menggunakan kendaraan ini untuk mengumpulkan informasi penting. Sehubungan dengan kejadian tersebut, Blinken menunda kunjungannya ke China.

Kementerian Luar Negeri China memprotes serangan dan fitnah Washington. Beijing menjelaskan bahwa penyelidikan meteorologi China berada di wilayah udara AS karena force majeure. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA