Penjelasan tersebut disampaikan juru bicara Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi Swiss, Fabian Maienfisch, dalam sebuah wawancara dengan
RIA Novosti pekan ini.
"Bank-bank Swiss tidak memiliki hak hukum untuk menggunakan uang Rusia yang dibekukan di negara tersebut di bawah sanksi untuk tujuan mereka sendiri," kata Maienfisch, seperti dimuat
RT, Minggu (26/2).
"Setiap tindakan yang memungkinkan pengelolaan atau penggunaan aset yang dibekukan, dilarang. Kecuali untuk tindakan administrasi rutin yang dilakukan oleh lembaga keuangan seperti menghitung suku bunga atau biaya perbankan pada rekening tersebut," katanya.
“Pengelolaan portofolio dari aset yang dibekukan seperti menarik investasi baru, menjual aset, atau mengubah pendapatan, sebenarnya tidak diperbolehkan,†tambah Maienfisch.
Dia juga menunjukkan bahwa semua biaya yang terkait dengan properti Rusia yang diblokir di Swiss harus ditanggung oleh pemiliknya.
Pemerintah Swiss telah mengesampingkan penyitaan dana yang dibekukan di negara tersebut, dengan mengatakan bahwa penyitaan aset swasta Rusia akan merusak konstitusi Swiss dan tatanan hukum yang berlaku. Bank-bank Swiss menentang alokasi tersebut.
“Tidak ada dasar hukum untuk penyitaan hari ini,†kata Asosiasi Bankir Swiss bulan lalu.
Keputusan Swiss datang di tengah tekanan yang meningkat dari AS dan UE, di mana keduanya meminta agar dana beku Rusia dicairkan untuk rekonstruksi Ukraina.
Mantan kepala Deutsche Bank Josef Ackermann baru-baru ini memperingatkan bahwa langkah seperti itu oleh Swiss khususnya akan membahayakan kepercayaan investor terhadap sistem perbankan Swiss dan mengakibatkan negara tersebut kehilangan statusnya sebagai pusat keuangan global.
Bulan lalu SECO mengungkapkan bahwa saat ini Swiss memegang aset keuangan beku senilai 7,5 miliar franc Swiss (setara 8 miliar dolar AS) milik warga Rusia.
BERITA TERKAIT: